Jalan Kebahagiaan

Bismillaah

subuh

Jalan Kebahagiaan

Tidak ada jalan menuju kebahagiaan kecuali dengan taat kepada Alloh. Barangsiapa yang memperbanyak amalan shalih dan menjauhi perbuatan dosa dan kesalahan, ia akan hidup bahagia dan semakin dekat dengan Rabbnya. Alloh ta’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٩٧)

97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [1]

Berkata Ibnu Katsir rahimahullaah, “Kehidupan yang baik mencakup berbagai sisi kenyamanan dari sisi manapun ia berada” [2]

Kebahagiaan akan terus tumbuh jika seorang hamba merealisasikan tauhid kepada Rabbnya, menggantungkan hatinya pada Penciptanya dan menyerahkan segala urusannya kepadanya. Ibnul Qoyyim rahimahullaah mengatakan, “Tauhid akan membukakan bagi seorang hamba pintu kebaikan, kebahagiaan, kenikmatan, kegembiraan, dan kesenangan.” [3]

Kebahagiaan akan sempurna ikatannya dengan; (1) Perbuatan ihsan kepada sesama makhluk yang disertai; (2) melazimi ketaatan kepada Alloh ta’ala. Syaikhul Islam rahimahullaah menuturkan, “Kebahagiaan dalam bermu’amalah dengan mereka karena Alloh, serta mengharap kepada Alloh tentang meraka dan bukannya mengharap kepada mereka tentang Alloh. Engkau takut kepadaNya dalam bermuamalah dengan mereka, dan bukannya takut kepada mereka dalam bermuamalah dengan Alloh. Berbuat baiklah kepada mereka karena mengharap pahala dari Alloh, bukan mengharap balasan dari mereka. Dan engkau menahan diri dari menzhalimi mereka karena takut kepada Alloh, bukan karena takut kepada mereka. ”[4]

Barangsiapa mengecap hidangan keimanan, ia akan merasakan manisnya kebahagiaan, dan hidup dengan dada yang lapang, hati yang tentram, serta anggota badan yang tenang. Ibnul Qoyyim rahimahullaah mengisahkan, ‘Aku mendengar syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah rahimahullaah berkata,’”sesungguhnya di dunia ini ada surga. Barangsiapa yang belum memasukinya, dia tidak akan masuk ke dalam surga akhirat.” Suatu kali beliau berkata kepadaku,”Apa yang diperbuat musuh-musuhku terhadapku?! Diriku surgaku dan tamanku dalam dadaku, jika aku istirahat, ia tetap bersamaku dan tidak berpisah dariku. ”[5]

 ———————————————————–

[1] An Nahl: 97

[2] Tafshir Ibnu Katsir(2/908)

[3] Zaadul Ma’aad (4/202)

[4] Fatawa Syaikhul Islam (1/51)

[5] Al Waabil Ash-Shaib, hal. 60

sumber: Langkah Menuju Kebahagiaan, Maktabah Al-Huda

Tinggalkan komentar