Mereka yang Diharamkan Mendapatkan Kebahagiaan : Langkah Menuju Kebahagiaan

Bismillaah

Mereka yang Diharamkan Mendapatkan Kebahagiaan

Oleh: Asy-Syaikh DR. Abdul Muhsin Al Qosim

 

Kesengsaraan memperturutkan hawa nafsu terwujud melalui perbuatan maksiat dan dosa. Beberapa kesenangan dunia yang diharamkan tersebut bersenyawa dengan bahaya. Inilah penyebab kesengsaraan di dunia dan di akhirat. Alloh ta’ala berfirman:

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

 

“dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta”. [1]

 

Yakni serba sulit lagi terhimpit.

Berkata Syaikhul Islam rohimahullaah, “Setiap kejelekan di alam ini yang tertuju kepada seorang hamba, maka penyebabnya adalah penyelisihan terhadap ajaran Rosul atau ketidaktahuan terhadap ajaran yang beliau bawa. Sedangkan kebahagiaan setiap hamba di kehidupan dunia maupun akhiratadalah dengan mengikuti risalahnya”.[2]

 

Lari dari kesengsaraan menuju kebahagiaan dapat ditemput dengan cara bertaubat kepada Alloh ‘azza wa jalla. Ibnul Qoyyim rahimahullaah mengatakan, “Pintu kejelekan ditutup dengan taubat dan istighfar.”[3]

 

Sebab itu, ketuklah pintu taubat dan tutuplah pintu-pintu maksiat, agar engkau merasakan lezatnya kebahagiaan. Karena sembuhnya hati adalah dengan meninggalkan dosa-dosa yang menjadi racun dalam hati. Andaipun racun itu tidak sampai membinasakan dirinya, minimal akan membuatnya lemah. barangsiapa berpaling dari kehinaan maksiat menuju kemuliaan ketaatan, niscaya Alloh akan menjadikannya kaya sekalipun tanpa harta. Dan Ia akan menghiburnya sekalipun tak ada teman. Sedangkan orang sengsara adalah yang berpaling dari mentaati penolongnya, dan melanggar apa-apa yang diharamkan oleh Alloh ‘azza wa jalla.

 

————————————————

[1] QS. Thaahaa 124

[2] Fatawa Syaikhul Islam (19/39)

[3] Zaadul Ma’aad (4/202)

Tinggalkan komentar